Ketika rintikan hujan, hembusan angin malam, jantung yang berdegup kencang. Ketika hati yang tak tahu harus berkata apa. Ketika mulut tak mampu untuk berbisik. Kunang-kunang tersenyum merendah kala melihat kita. Bersinar membentuk cahaya berisyarat kan anggukan untukmu. Bintang-bintang bercahaya membuat gugusan. Membentuk inisial menembus hatiku. Bulan melengkungkan senyum. Memberikan kehangatan untuk dinginnya malam. Dan ketika kau menghilang bayanganmu menjauh. Tiba-tiba muncul gugusan rindu yang berbisik namamu. Iya-kan saja dan berharap tak akan ada sesal nantinya....
Kopi hangat di tengah rintik hujan. Menenangkan pikiran, katamu. Mencerahkan hujan, bisikmu. Menghangatkan suasana, katamu. Kopi hangat di pinggiran senja. Mengharumkan sepanjang hari, katamu. Mengindahkan soremu, katamu. Menjadikan orange di mataharimu. Kopi hangat selalu beraroma ditiap harimu. Kopimu terlihat hitam tak berwarna cerah. Tapi mampu menyempurnakan harimu. Caramu membuat kopimu. Caramu meminum kopimu. Caramu menghidangkan kopimu. Caramu meniup-niupkan kopimu. Dan semua caramu bersama kopimu. Membuat aku menyukaimu dan kopi. Aku jatuh cinta. Padamu dan kopi....