rindu

by - 08.12

Rindu.
Rindu satu ini tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Rindu yang ini tak bisa dipuitiskan dengan kalimat-kalimat indah nan elok dan rindu ini pun tak mungkin ditunjukkan dengan gerak tubuh memuja. Rindu ini hanya disiratkan dengan isyarat.

Rindu yang entah tiap detiknya terkadang menusuk menyesakkan nafas. Rindu yang kian lama kian menari-nari diawang-awang otak. Rindu yang terkadang membuat tetesan hujan jatuh. Rindu yang satu ini. Rindu yang dirindukan.

Merindukan sosok yang kini hilang entah kemana dan dimana.
Sosok yang dulu menggelitik hati.
Sosok yang dulu menjadi pujaan.
Sosok yang dulu siap menemani tawa dan tangis.
Sosok yang dahulu. Bukan yang saat ini ada dihadapan.
Sosok yang dahulu. Yang saat ini kupandangi tiap sudut wajahnya dalam figura kenangan.

Aku merindukanmu yang sangat misterius.
Aku merindukanmu yang hanya terdiam dibarisan belakang.
Aku merindukanmu yang sangat dingin.
Aku merindukanmu yang tak banyak bicara.
Aku merindukanmu berbicara aku- dan kamu.
Aku merindukanmu yang tak pernah menyalahkan waktu.
Aku merindukan semua ceritamu.
Aku merindukan mengetahui tiap harimu.

Aku merindukanmu yang saat menonton twilight di tv harus meminjam tv dan antena temanmu.
Aku merindukan cerita-ceritamu. Rindu mendengarkan ceritamu merindukan keluargamu.
Rindu mendengarkanmu yang saat kebogor menggunakan kereta ekonomi untuk menghadiri ulangtahun temanmu satu tahun yang lalu bersama teman-temanmu dan kau kehilangan salah satu sendalmu saat berdesak-desakkan didalam kereta.
Rindu saat kau bercerita dalam perjalanan kerumah temanmu itu, semua temanmu kena sial karena terjatuh dikubangan air.
Rindu membaca semua pesanmu yang saat sampai di rumah temanmu karena suasananya kemudian kau merindukan keluargamu yang jauh disana.
Rindu melihatmu menunjukkan ekspresi keseriusanmu saat menatap layar laptopmu.
Rindu membaca semua ceritamu tentang games kesayanganmu.
Rindu mengalahkan egoku sendiri.
Rindu bersabar saat merindukan perhatianmu.
Rindu bersabar menantikan balasan sms darimu.
Rindu mengganti ringtone hp mu dengan bunyi yg sangat keras agar kau tau kalau aku mengirimkan pesan.
Dan rindu dengan semua kepolosanmu. Tingkahmu, senyummu, gelak tawamu, dan semua tulisan saat membalas smsku.
Rindu mendapatkan semangat darimu.
Dulu yang penuh dengan jujur, polos dan apa adanya.

Takkan ada habisnya jika semua rindu ini dituangkan, sama saja seperti menuang seteko kopi kedalam cangkir kecil, berceceran hingga keluar. Dan mengotori sekitarnya dengan noda hitam kopi.

Maaf aku menodai hidupmu dengan rindu laknatku.

Aku-sangat-merindukanmu.
Titik!
Itu saja!

Ku harap kau merindukanku walau hanya sedetik seperti angin yg berhembus, seperti udara yg tak terlihat tpi bisa dirasakan dan tak perlu sebesar rinduku padamu.

"Otak bisa nyaring. Mana yg harus di inget, mana yg harus dilupain."

You May Also Like

0 komentar