Ketika rintikan hujan, hembusan angin malam, jantung yang berdegup kencang. Ketika hati yang tak tahu harus berkata apa. Ketika mulut tak mampu untuk berbisik. Kunang-kunang tersenyum merendah kala melihat kita. Bersinar membentuk cahaya berisyarat kan anggukan untukmu. Bintang-bintang bercahaya membuat gugusan. Membentuk inisial menembus hatiku. Bulan melengkungkan senyum. Memberikan kehangatan untuk dinginnya malam. Dan ketika kau menghilang bayanganmu menjauh. Tiba-tiba muncul gugusan rindu yang berbisik namamu. Iya-kan saja dan berharap tak akan ada sesal nantinya....
Kopi hangat di tengah rintik hujan. Menenangkan pikiran, katamu. Mencerahkan hujan, bisikmu. Menghangatkan suasana, katamu. Kopi hangat di pinggiran senja. Mengharumkan sepanjang hari, katamu. Mengindahkan soremu, katamu. Menjadikan orange di mataharimu. Kopi hangat selalu beraroma ditiap harimu. Kopimu terlihat hitam tak berwarna cerah. Tapi mampu menyempurnakan harimu. Caramu membuat kopimu. Caramu meminum kopimu. Caramu menghidangkan kopimu. Caramu meniup-niupkan kopimu. Dan semua caramu bersama kopimu. Membuat aku menyukaimu dan kopi. Aku jatuh cinta. Padamu dan kopi....
Indah
00.20 / BY Melan Oktavia
Siang ini disudut tempat yang sama, pada hati yang baru. Terlihat berbeda untuk semua yang kutatap dengan dua bola mataku. Bunga-bunga terlihat bermekaran cantik hingga harumnya tak lenyap terbawa angin. Matahari yang biasanya menyengat ternyata bersinar teduh. Angin yang berhembus menggodaku untuk bernyanyi tentang rasa bersyukur. Kupu-kupu cantik yang menggelitik mengajak ku berdansa bersama. Semua terlihat berwarna cerah dan indah. Awan, langit, rumput, semuanya iya semuanya indah. Termasuk sosok yang tiba-tiba mendekat yang awalnya ku...
Selamat Malam ...
08.27 / BY Melan Oktavia
Selamat malam, jarak dan waktu. Maaf menyapamu terlalu larut malam. Maaf bila aku mengganggumu. Aku hanya ingin menyapa. Apakabarmu hari ini? sudah terlalu larutkah aku untuk bertanya tentang kabarmu kali ini? bagaimana dengan hari-harimu belakangan ini? bagaimana dengan kehidupanmu sampai saat ini? sudah sampai mana kebahagiaan yang kau dapat tanpa aku yang menemanimu? Iya. Aku masih saja banyak cakap. Wanita yang banyak bicara, aku tau kau tak suka itu. Tapi aku masih saja jadi wanita...
Nanti ...
06.30 / BY Melan Oktavia
Nanti saat kau lelah, sudah ku siapkan bahuku untukmu. Nanti saat aku lelah, apa yang kau lakukan? Nanti jika amarahmu memuncak, akan ku siapkan es batu beserta air sirup untuk hatimu. Nanti jika amarahku yang memuncak, kau mau siapkan apa? Nanti saat percayamu terkikis, sudah kusiapkan bibit kepercayaan yang siap ku tanamkan lagi dihatimu. Kalau percayaku padamu yang terkikis, apa yang kau laukan? Nanti jika kau merasa rapuh, akan ku tawarkan sayapku untukmu. Nanti jika...
follow your heart
06.02 / BY Melan Oktavia
I won't give up on us Even if the skies get rough I'm giving you all my love I'm still looking up Untuk peluh, waktu, harapan dan semua ucapan do’a. Mungkin kita pernah merasakan bahagia bersama meski saat ini kita merasakan bahagia kita sendiri. Atau mungkin, aku sendiri yang merasa bahagia hingga kau melangkah menjauhpun aku tak sadar. Untuk semua peluh yang bercucuran untuk menahanmu tetap bersama ku, itu rasanya masih tak cukup. Untuk semua...