Dirumah Aja Ya

by - 02.23

Pagi ini cerah sekali. Tak seperti biasanya, udara segar dan matahari menampakkan kegagahannya. Sejak kemarin, aku ingin pergi keluar rumah. Tapi ayah ibu bilang tidak boleh keluar rumah. Padahal sudah kukatakan udara sedang bagus-bagusnya, matahari sangat hangat, bunga bermekaran.

Tetap saja aku tidak boleh keluar. Ayah bilang, saat ini sedang terjadi bahaya diluar sana. Ibu bilang udara sejuk yang ku lihat dari dalam ini tak sesejuk saat kita keluar rumah.Tetap aku ingin main. Terbang kesana-kemari di atas bunga-bunga, menghisap sari-sari bunga dan melihat orang-orang bernyanyi.


Malam hari, aku berniat membuka pintu dan terbang keluar. Ayah dan ibu sudah terlelap pulas. Saatnya aku keluar. Kubuka kunci pintu depan, ternyata terlalu berisik. Ayah terbangun dan mulai menghela nafasnya. ku pikir akan dimarahi habis-habisan. ternyata ayah menyuruhku kembali tidur, ibu menemani sambil ku terisak menangis. Aku ingin main, bu. Ibu mengelus kepalaku.


Pagi harinya, ku lihat lagi ke arah luar jendela. Udara segar dan matahari bersinar. Bungapun tumbuh bermekaran. Ayah memanggilku, menyuruhku melihat kearah sisi jendela yang lain.

"Kau lihat, nak?"

Aku terkejut melihat isi luar jendela yang penuh dengan udara hitam, bunga layu, tak ada sinar matahari.

Ayah bilang, jika kita tidak didalam rumah untuk sementara waktu, udara hitam ini akan menutupi seluruh kota. Sabar, Tunggu  sebentar lagi, tidak akan lama kita bisa bermain di kebun bunga, menari diatas bunga yang bermekaran, merasakan hangat mentari, menghirup udara segar.

Sekarang, dirumah aja ya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMuEUrkK4ByldBq81gW4LGp1r91hMfdzy3mumaEfruVPpzrBPOd6Db-j8S9BEQ3U3P7jYpy3pAoYAn7hhJ7jFimg-VO8uSYpmxy-ZgTWK2SzWUh_g2JjMN9Rp5siut4gjyP55Cd_HU8aY/s640/Capture.PNG

Photo by doodle Google

 

You May Also Like

0 komentar