Malam ini angin malam sepertinya menggodaku lagi. Meninginkan
aku menari bersama bayanganmu yang telah lama pergi. Senyummu kembali meghiasi
khayal ini. Tingkahmu mulai menggodaku lagi layaknya angin malam saat ini. Dingin
tapi menghangatkan hati. Entah aku harus berbuat apa toh yang ku tau kau hanya
singgah sebentar kemudian kembali menghilang lagi kan?
Meski kau tak pernah mengatakan kapan kau akan datang,
seberapa lama kau akan tinggal dan kapan kau akan pergi menjauh lagi tapi aku
sudah menerka semua gerak tubuhmu. Seberapa lama kau akan tinggal disini untuk
menemani aku berdansa dibawah sinar rembulan, berlari mesra dibawah rintik
hujan kemudian bersama-sama memandangi pelangi yang muncul, danbernyanyi
dipinggir pantai menyanyikan lagu kita dibawah terik matahari.
Semuanya yang dulu belum sempat kita lakukan ingin aku
lakukan saat kau memilih untuk tetap tinggal. Tapi kau tak pernah mengatakan
kau akan tinggal disini lagi. Isyarat yang kau berikan tak pernah terteka
olehku. Entah karena aku yang tak peka atau karena alasan lain.
Aku tak pernah memohon untuk kau tinggal lebih lama disini. Aku
juga selalu bilang padamu kapanpun kau menginginkanku datang saja ketempat
dimana kau tinggalkan aku sendiri karena disitu aku masih duduk termangu. Duduk
memandangi sinar rembulan, duduk dibawah rintikan hujan, duduk memandangi
pelangi, duduk dibawah terik matahari sambil bernyanyi. Dan kau tahu? Semuanya kulakukan
sendiri.
Jangan pernah tanya alasan aku melakukan semua itu karena
aku sungguh tak tau apa yang akan aku katakan padamu nantinya. Aku hanya ingin
melihatmu tersenyum kembali. Tapi aku yang membuatmu tersenyum. Bukan orang lain.
Aku hanya ingin melakukan yang terbaik untukmu saat ini ketika kemarin aku tak
sempat memberikan yang terbaik. Setidaknya, berilah alasan sedikit kenapa kau
tetap yang aku tunggu?