lalu...

by - 09.24


Malam ini angin malam sepertinya menggodaku lagi. Meninginkan aku menari bersama bayanganmu yang telah lama pergi. Senyummu kembali meghiasi khayal ini. Tingkahmu mulai menggodaku lagi layaknya angin malam saat ini. Dingin tapi menghangatkan hati. Entah aku harus berbuat apa toh yang ku tau kau hanya singgah sebentar kemudian kembali menghilang lagi kan?

Meski kau tak pernah mengatakan kapan kau akan datang, seberapa lama kau akan tinggal dan kapan kau akan pergi menjauh lagi tapi aku sudah menerka semua gerak tubuhmu. Seberapa lama kau akan tinggal disini untuk menemani aku berdansa dibawah sinar rembulan, berlari mesra dibawah rintik hujan kemudian bersama-sama memandangi pelangi yang muncul, danbernyanyi dipinggir pantai menyanyikan lagu kita dibawah terik matahari.

Semuanya yang dulu belum sempat kita lakukan ingin aku lakukan saat kau memilih untuk tetap tinggal. Tapi kau tak pernah mengatakan kau akan tinggal disini lagi. Isyarat yang kau berikan tak pernah terteka olehku. Entah karena aku yang tak peka atau karena alasan lain.

Aku tak pernah memohon untuk kau tinggal lebih lama disini. Aku juga selalu bilang padamu kapanpun kau menginginkanku datang saja ketempat dimana kau tinggalkan aku sendiri karena disitu aku masih duduk termangu. Duduk memandangi sinar rembulan, duduk dibawah rintikan hujan, duduk memandangi pelangi, duduk dibawah terik matahari sambil bernyanyi. Dan kau tahu? Semuanya kulakukan sendiri.

Jangan pernah tanya alasan aku melakukan semua itu karena aku sungguh tak tau apa yang akan aku katakan padamu nantinya. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum kembali. Tapi aku yang membuatmu tersenyum. Bukan orang lain. Aku hanya ingin melakukan yang terbaik untukmu saat ini ketika kemarin aku tak sempat memberikan yang terbaik. Setidaknya, berilah alasan sedikit kenapa kau tetap yang aku tunggu?

You May Also Like

0 komentar