Berdamai dengan masa lalu

by - 00.04

Secangkir teh dengan takaran gula yang pas di lidahku. Disudut ruang dengan jendela yang terpampang manis beraksen kuno, ku lirikkan mataku keluar ruangan. Sore ini, dikala senja menyapa dengan rintikan hujan yang manja, ku tunggu seseorang yang sudah berjanji akan datang. Jarum jam terus bergerak cepat kearah kanan, aku pun tetap menanti dengan aroma teh hijau kesukaanku. Dari arah pintu masuk mulai terlihat Siluet tubuh gagah seorang pria yang ku kenal dengan jelas. Sebelum melangkah masuk ke dalam ruang, sosok itu sempat mengibaskan rambut dan bajunya dari percikan air yang sepertinya sempat bermanja-manja ditubuhnya yang gagah. Semakin lama, semakin mendekat dan tampak jelas semua bentuk nyata tubuhnya.

Sambil menyodorkan tangannya didepanku, tanda mengajak bersalaman sebagai awal perjumpaan kami setelah bertahun-tahun tak ku jumpai lagi dirinya. Iya, bertahun-tahun yang lalu setelah kami memutuskan untuk tidak lagi bersama. Genggaman tangannya masih hangat seperti dulu.

Ah, kenapa masih saja aku mengingat hal seperti ini. Kini aku sudah memiliki pasangan yang terbaik dalam hidupku. Sama seperti pria yang sedang duduk dihadapanku saat ini, ia pun sudah mendapatkan penggantiku yang terbaik untuk hidupnya. Dan aku pun tahu apa yang akan dilakukannya kenapa menghubungiku setelah bertahun-tahun kami berpisah. aku tahu semua alasannya kenapa dia tiba-tiba mengajakku untuk bertemu.

Hatiku sudah tak lagi merasakan perih ketika melihat wajahnya. Mataku tak lagi berlinang ketika tercium wangi parfumnya yang masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.Tak lagi gemetar tangan ini untuk menyambut sapaan darinya. Tak takut lagi bibir ini tersentyum mendengar semua kebahagiaannya bersama pasangan yang akan mendampinginya selamanya. Sekejap semua perih dan luka hilang begitu saja.

Tak perlu lagi kukuak semua cerita lalu yang telah lama ku tinggalkan. Hidup bukan untuk menikmati masa lalu tapi menjadikan masa lalu menjadi pelajaran berharga. Matanya menatap mataku tajam, senyum dibibirnya menorehkan arti pertemanan.

Beberapa menit berlalu hanya untuk kami yang saling menanyakan kabar masing-masing dan kabar keluarga kami. Terlihat lagi sosok wanita dari arah pintu masuk menghampiri kami, dengan anggun berjalan menghampiri kami. Dan ya benar, wanita ini lah yang akan mendampingi hidup pria yang berada didepanku saat ini.

Dengan senyum manis, wanita ini menyodorkan tangan dengan jari lentiknya ke arahku. Kami pun bersalaman. Kemudian wanita manis ini mengeluarkan undangan berbentuk kotak dengan hiasan bunga berwarna biru. Tertulis nama mereka berdua beserta doa yang mereka harapkan untuk kelangsungan kehidupan rumah tangga mereka nanti. Ya, pria di masa laluku akan menikahi wanita manis yang sedang tersenyum hangat didepanku.

 Tak dapat dipungkiri, akupun ikut berbahagia untuk berita yang mereka kabarkan padaku saat ini. Ucapan selamat dan bahagia pun kututurkan pada mereka, do'a agar mereka menjadi keluarga berbahagia dan menjadi pasangan seumur hidup langsung ku sampaikan.

Aku turut berbahagia. Hidup terkadang memang lucu. Untuk aku gadis biasa saja yang beberapa tahun silam mengikat janji dengan pria ini bertahun-tahun, dan kamipun juga berangan untuk bersama dalam susah, senang, duka dan bahagia bersama tapi ternyata takdir tak menyatukan kami.

Betapa mudahnya untuk tersenyum saat ini. Berbahagia dan sangat beruntung karena aku telah berdamai dengan masa lalu ku. Terima kasih sempat singgah kedalam cerita drama hidupku.

Untukmu dan calon istrimu, 
Semoga kalian berbahagia dan dapat saling mencintai. 

Dari aku, 
Teman kalian.

You May Also Like

0 komentar