Hari kedua Trip Dieng - DCF 9 : Berawal dari Sikunir, bermalam di Diengatasawan
Hari kedua ini seperti yang aku bilang sebelumnya. Semalem aku dan wenty
memutuskan untuk pulang sekitar jam 11 malam demi menyiapkan energi buat nanjak
bukit sikunir besok subuh dengan tujuan melihat matahari terbit. Karena di sikunir ini terkenal dengan golden
sunrise-nya, semangat banget dong kita ya hihi
Sekitar jam setengah 3 pagi, kita
udah harus bangun dan siap-siap buat nanjak. Ternyata dinginnya super banget.
Gak pake mandi dan ngapa-ngapain langsung pake baju 3 lapis dan celana 2 lapis
demi menghangatkan tubuh. Dari
homestay, kami menggunakan engkel menuju tempat penanjakan. Kira-kira 20 menit
kami sudah sampai. Ternyata gak semua ikutan trekking, mungkin gak kuat karena dingin banget
kali ya.
Tepat jam 4 pagi, kami dikumpulkan
bersama pemandu. Diberi rute
dan bayangan jalanan yang akan kita tempuh juga tidak lupa Berdoa sebelum
melakukan penanjakan. Rute trekking sudah menggunakan tangga, memudahkan untuk
para penanjak yang masih pemula kayak aku he he he tapi ternyata capek dan
engap juga ya, iyalah secara nanjaknya sekitar 800meter-an. Tiap naik beberapa
anak tangga langsung minggir kekanan buat ngatur nafas. Sempet bilang ke wenty
kalo duluan aja nanti ketemu diatas (kalo aku masih kuat), but wenty tetep
nungguin aku dan nyemangatin (Makasih ya alay hi hi hi)
Banyak juga penanjak yang lemas,
ada yang sampe pingsan juga. Jadi muncul rasa takut.
Tapi setelah nanjak bareng
ibu-ibu yang udah gak muda lagi dan juga ada anak kecil yang semangat banget
buat nyampe ke atas, plus tambahan energy semangat dari Wenty-nya akuu hihi akhirnya
aku terus naik ke atas bukit sampai dilokasi view sunrise.
Jam 5 pagi, kami udah sampai di
atas bukit, mampir ke mushollah dulu kemudian baru naik lagi agak keatas bukit
buat dapet view sunrise. Masya Allah pas nyampe diatas bukit pas banget
matahari mulai memancarkan sinar ke-orange-an yang indah banget. Alhamdulillah
cuaca lagi cerah banget jadi bisa bener-bener nikmatin keindahan alam yang luar
biasa ini. Pertama kalinya kesini wajar dong kalo aku norak hihihi aku langsung
cari posisi tepat didepan gunung sindoro yang berdiri gagah, dan dikelilingi
gumpalan awan berwarna putih. Gak berhenti-berhenti bersyukur sambil mau
netesin air mata. Duh, namanya juga melankolis yeuh. Gak kuat nanjak mau
nangis. Kuat nanjak sampai atas mau nangis juga hahaha anaknya melow-an
Sambil makan choki-choki yang
udah jadi bekel, mari kita piknik 😂😂
Besok kalo diajak nanjak lagi mau ikutan lagi gak mel? || MAAAAUUUUU!!!!!!
Meskipun gak mudah nyampe atas bukit, tapi lelah dibayar lunas pas liat sunrise yang indah banget. Yang main-main ke Dieng, jangan lupa mampir kesini yaaa!!! Gak rugi broosis!! 👍
Besok kalo diajak nanjak lagi mau ikutan lagi gak mel? || MAAAAUUUUU!!!!!!
Meskipun gak mudah nyampe atas bukit, tapi lelah dibayar lunas pas liat sunrise yang indah banget. Yang main-main ke Dieng, jangan lupa mampir kesini yaaa!!! Gak rugi broosis!! 👍
Jam 7 pagi, kami mulai menuruni
bukit melalui jalan yang tadi pagi buta kita lewatin dan baru sadar ternyata
trek nya kanan-kiri jurang. Tetep
hati-hati ya teman-teman yang perjalanan naik maupun perjalanan turun.
Sampai dibawah mulai nyari teh
panas dan wenty minum coklat panas. Akhirnya nemuin teh yang bener-bener panas
di Dieng. Biasanya walaupun pas dituangin kegelas masih ada asap ngebulnya tapi
pas disruput taunya gak panas. Kan sedih huhu
Kuy kita pulang ke homestay naik
engkel.
Kira-kira jam 8 lewat, kami udah
sampe homestay. Langsung mandi dan makan pagi. Lalu Berjemur di teras homestay
karena dari semalem kedinginan parah. Sekitar jam 11 siang, aku dan wenty
jalan-jalan ke kawasan candi arjuna.
Sesungguhnya di hari sabtu ini,
banyak acara yang ditampilkan dari jam 8 pagi, ternyata pas kita kesana,
festival-festival yang disuguhkan udah berakhir, karena kita datang kesiangan kali
ya huhu
Sebelumnya kami mampir dulu ke
komplek candi arjuna, tempat ini lah yang jadi tempat ruwatan rambut anak
gembel pada hari minggu esok. Tapi kita masih bisa main dan foto-foto diarea
candi kok tapi tetep jangan lewatin batas ya.
Selain candi arjuna, ada juga candi
srikandi dan candi puntadewa. Banyak juga orang-orang yang berkumpul menikmati keindahan candi-candi
tersebut meskipun panas terik.
Setelah dari candi arjuna, kita
pindah menuju venue panggung utama. Tapi dipertengah perjalanan, kami melihat pertunjukan seni kuda lumping
dulu. Banyak yang terkesima dengan pertunjukan ini.
Kuda lumping atau jaran kepang merupakan tarian tradisional khas jawa. Diiringi dengan tembang-tembang jawa yang dinyanyikan oleh sinden dan pukulan gamelan beserta alat musik lainnya, sang penari dengan luwes berputar-putar dilapangan, sesekali mereka memakan bohlam pecah dan pecahan beling lainnya.
Sekitar jam setengah 12 siang,
pertunjukan selesai. Aku dan Wenty laangsung menuju panggung utama. Disekitar
venue, ternyata banyak yang sedang berkreasi dengan caping yang didapat dari
include pembelian tiket masuk DCF.
Caping merupakan topi berbentuk kerucut yang terbuat dari anyaman bambu. Biasanya caping ini digunakan untuk melindungi kepala dari teriknya matahari. Caping yang didapat ini berwarna agak kecokelatan, tapi karena adanya kreasi caping caping di acara DCF ini, warna caping tiap orang jadi berbeda-beda, sesuai dengan kreasi masing-masing.
Dan ternyata aku sama Wenty lupa bawa
caping huhu akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke homestay lalu balik lagi
buat ngehias caping. Meskipun itu hanyalah niat karena ternyata kami gak jadi
balik lagi ke venue karena udah nempel dikasur buat istirahat hahaha
Sebelum pergi dari area DCF, kami sempet main ke depan panggung dan ternyata
ada yang sedang check sound. Siapa kah itu? Yes! The rain! Salah satu bintang
tamu yang akan tampil di acara diengatasawan nanti malam. Duh, dengan jarak
segitu deketnya ku cuma bisa motoin doang, gak berani nyamperin. Emang dasar
yeuh.
Selesai liat the rain check sound, aku dan wenty langsung menuju ketempat
makan siang. Setelah itu, kita pulang ke homestay dan istirahat buat persiapan
tenaga nanti malam menerjang kedinginan.
Setelah sholat maghrib, dengan baju 4 lapis, syal, topi panda, jaket, celana
lapis 2, kaos kaki lapis 2, langsung cus ke venue panggung utama. Eits jangan
lupa lampionnya dibawa yaa karena nanti kita akan nerbangin lampion
bareng-bareng (terseruuu!!!). Orang
semakin ramai, tua-muda semua beriringan menuju tempat acara. Ramainya melebihi
malam sebelumnya, mungkin ini juga yang menyebabkan suhunya gak terlalu dingin
dibanding kemarin malam. Eh tapi mungkin karena aku pake baju yang lebih tebel
juga kali ya hehe
Sama seperti malam sebelumnya, kami duduk lesehan sambil menonton pertunjukan musik. untuk malam ini, bintang tamunya ada Hiroaki Kato, Letto, The Rain dan masih banyak lagi. Hanyut dalam nuansa malam yang ramai, berteman dengan dingin malam dan alam yang menyatukan kami. Lagu demi lagu dinyanyikan hingga kami bernyanyi bersama.
Sekitar jam 10 malam, bersamaan dengan Band Letto menugukan lagu cahaya, dilanjutkan dengan acara penerbangan lampion secara bersamaan. Masing-masing pengunjung memiliki 1 lampion yang siap diterbangkan. Dan ternyata menerbangkan lampion sangat-sangat menyulitkan. Merasakan arah angin dan keahlian menjepit "si lilin" biar gak jatoh adalah salah dua keahlian yang harus dimiliki. Kertas lampion juga jangan sampai robek ya guys karena itu juga pengaruh berhasil atau tidaknya. Pokoknya dalam penerbangan lampion ini tiap orang harus sangat berhati-hati.
Terus sampah lampion yang segitu banyaknya dikemanain ya?
Menurut informasi sih, akan ada petugas yang sudah siap udah membersihkan sampah-sampah lampion yang nantinya jatuh ke bawah.
Sekitar jam 10 malam, bersamaan dengan Band Letto menugukan lagu cahaya, dilanjutkan dengan acara penerbangan lampion secara bersamaan. Masing-masing pengunjung memiliki 1 lampion yang siap diterbangkan. Dan ternyata menerbangkan lampion sangat-sangat menyulitkan. Merasakan arah angin dan keahlian menjepit "si lilin" biar gak jatoh adalah salah dua keahlian yang harus dimiliki. Kertas lampion juga jangan sampai robek ya guys karena itu juga pengaruh berhasil atau tidaknya. Pokoknya dalam penerbangan lampion ini tiap orang harus sangat berhati-hati.
Menurut informasi sih, akan ada petugas yang sudah siap udah membersihkan sampah-sampah lampion yang nantinya jatuh ke bawah.
Selesai menerbangkan lampion, kami dihibur lagi oleh The Rain yang merupakan bintang tamu penutup di acara diengatasawan ini. Malam itu di Dieng sangat ramai dan semua menikmati acara meskipun makin malam makin dingin suhunya.
Setelah selesai acara, aku dan Wenty pulang ke homesaty dengan acara kesasar hihihi tapi akhirnya kami menemukan jalan pulang 😂😂
Acara Dieng Culture Festival di hari ke 2 ini berakhir tetap dengan dingin dan kegembiraan yang menghangatkan.
Setelah selesai acara, aku dan Wenty pulang ke homesaty dengan acara kesasar hihihi tapi akhirnya kami menemukan jalan pulang 😂😂
Acara Dieng Culture Festival di hari ke 2 ini berakhir tetap dengan dingin dan kegembiraan yang menghangatkan.
"Kamu, dia, dan semesta bersenandung, seraya romansa bumi ada padamu"- Senandung Negeri di Atas Awan
0 komentar