Terima kasih, kemarin.

by - 17.49




Gemuruh suara dilangit jakarta tepat jam 00.00 WIB. Air dari langit menetes sedikit demi sedikit tapi tak menyurutkan langkah sang eksekutor untuk melesatkan kemeriahan di suasana tengah malam. Ratusan bahkan ribuan percikan api mewarnai hitam pekat langit.

Kali ini,
Bukan sekedar tentang pergantian tahun.
Bukan lagi sekedar penambahan 1 tahun.
Atau mungkin sekedar nyala kembang api yang meriah.

Perjalanan panjang di 2018, penuh suka dan duka, tangis dan tawa, jatuh lalu bangkit kembali, berjuang dan menuai hasil. Kehilangan, mengenang, kepergian dan kehadiran. Bukan waktu yang singkat dan cepat berlalu. Banyak pelajaran yang bisa dipetik untuk nanti diwaktu mendatang.

Lelah pernah hinggap didada. Sesak mengingat yang lalu, membuat kuat dikemudian hari. Bertahan satu-satunya cara untuk merasa lega. Melihat orang paling tersayang tersenyum adalah satu-satunya obat pelipur lara.

Bab demi bab ditahun 2018 selesai dilewati. Berhasil atau belum. Terlengkapi atau masih. Menanti bab selanjutnya di tahun 2019. Gemetar kaki melangkah maju. Tarik nafas paling dalam alih-alih mencoba tenang. Mengegenggam tangan ibu adalah cara ampuh.

Terima kasih, 2018.
Selamat datang, 2019.

You May Also Like

0 komentar