• Home
  • About
  • Blog
  • Food
  • Travel
  • Beauty
  • Hype
  • Drama-Korea
facebook twitter instagram linkedin

melanoktavia

Pagi ini cerah sekali. Tak seperti biasanya, udara segar dan matahari menampakkan kegagahannya. Sejak kemarin, aku ingin pergi keluar rumah. Tapi ayah ibu bilang tidak boleh keluar rumah. Padahal sudah kukatakan udara sedang bagus-bagusnya, matahari sangat hangat, bunga bermekaran.

Tetap saja aku tidak boleh keluar. Ayah bilang, saat ini sedang terjadi bahaya diluar sana. Ibu bilang udara sejuk yang ku lihat dari dalam ini tak sesejuk saat kita keluar rumah.Tetap aku ingin main. Terbang kesana-kemari di atas bunga-bunga, menghisap sari-sari bunga dan melihat orang-orang bernyanyi.


Malam hari, aku berniat membuka pintu dan terbang keluar. Ayah dan ibu sudah terlelap pulas. Saatnya aku keluar. Kubuka kunci pintu depan, ternyata terlalu berisik. Ayah terbangun dan mulai menghela nafasnya. ku pikir akan dimarahi habis-habisan. ternyata ayah menyuruhku kembali tidur, ibu menemani sambil ku terisak menangis. Aku ingin main, bu. Ibu mengelus kepalaku.


Pagi harinya, ku lihat lagi ke arah luar jendela. Udara segar dan matahari bersinar. Bungapun tumbuh bermekaran. Ayah memanggilku, menyuruhku melihat kearah sisi jendela yang lain.

"Kau lihat, nak?"

Aku terkejut melihat isi luar jendela yang penuh dengan udara hitam, bunga layu, tak ada sinar matahari.

Ayah bilang, jika kita tidak didalam rumah untuk sementara waktu, udara hitam ini akan menutupi seluruh kota. Sabar, Tunggu  sebentar lagi, tidak akan lama kita bisa bermain di kebun bunga, menari diatas bunga yang bermekaran, merasakan hangat mentari, menghirup udara segar.

Sekarang, dirumah aja ya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMuEUrkK4ByldBq81gW4LGp1r91hMfdzy3mumaEfruVPpzrBPOd6Db-j8S9BEQ3U3P7jYpy3pAoYAn7hhJ7jFimg-VO8uSYpmxy-ZgTWK2SzWUh_g2JjMN9Rp5siut4gjyP55Cd_HU8aY/s640/Capture.PNG

Photo by doodle Google

 

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
"Ini Melan lagi ngapain sih, pagi-pagi udah posting selfie di Museum?"
Pasti teman-teman online ku bertanya-tanya dalam hati seperti itu hehe


Hollaaaa, ditanggal 4 Agustus 2019 lalu, saya bersama sahabat (@wentywidyast) ikut berpartisipasi di acara marathon yang digagas oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Acara ini bukan sekedar lari marathon dengan kecepatan maksimal sampai garis finish, tapi ada misi khusus yang diusung oleh penyelenggara untuk mengajak semua kalangan dari anak-anak hingga orangtua yaitu fun race education. Seperti tagline-nya, "Selfie Museum and Run Track" mengharuskan kami para peserta untuk berselfie di museum sesuai track yang diberikan tanpa menyentuh, menyenggol apalagi merusak koleksi museum, sekaligus mengasah kreativitas kami menuliskan caption di media sosial instagram sebagai ajang promosi, edukasi dan pengenalan museum.

Pendaftaran dan verifikasi

Pendaftaran melalui website official JMM di www.jakartamuseumarathon.com dimulai sejak awal bulan juli 2019. Ada beberapa kategori yang bisa dipilih, yaitu jelajah museum, duo umum, duo komunitas, duo family, duo kostum. Oiya, pendaftaran ini GRATIISSSSS lho guys.
Saya memilih kategori duo umum dengan partner langganan saya, wenty hihi
Setelah mengisi form dengan lengkap diwebsite, maka kita akan mendapatkan email verifikasi oleh pihak penyelenggara. Pada email tersebut, terlampir beberapa file diantaranya peraturan mengikuti marathon dan pemberitahuan jadwal untuk pengambilan racepack.



Pengambilan Racepack

Sesuai dengan jadwal yang ditentukan, karena lokasi kantor saya dan dinas pariwisata tidak terlalu jauh, jadi saya memutuskan untuk mengambil disiang hari. Sesungguhnya menghindari macet juga sih.
Setelah sampai di tempat yang ditentukan, selanjutnya saya diberikan racepack dengan isi: kaos, nomor peserta, kartu bni tap cash dan voucher pakalolo.
Lumayan banget kan?

Racepack JMM 2019


Hari-H


4 Agustus 2019, saya bersama wenty berangkat menuju museum kesejarahan dengan busway. Sekitar jam 5 kami janjian di shalter PGC, dengan mata yang masih mengantuk, kami memikirkan caption yang sesuai dengan tema yang diberikan. Sebenernya sedari kemarin sudah memikirkan apa yang akan kita tulis nantinya dan ciri khas kita dalam caption dan foto yang diupload. Preapare banget sih? IYAAA DOOONG!! Hihihi

Sampai di halaman depan museum kesejarahan, sudah banyak yang berkumpul dari berbagai kategori, dari yang memakai kostum gatot kaca hingga kreatifitas membuat gaun dari plastik bungkus sabun cuci. Ibu dan anak yang pasti mengikuti kategori duo family. Adapula yang asik bermain bola dengan teman-temanya (yang ini sih bukan bagian dari peserta tapi bagian pemeriah ditiap minggu pagi hehe)
Marathon dimulai dengan menuju ke museum wayang, kemudian berlari ke museum bahari, lalu museum seni rupa & keramik dan berakhir di museum kesejarahan. Para peserta diharuskan berfoto selfie dengan partner masing-masing, disalah satu spot di museum, kemudian langsung mengupload ke instagram, jangan lupa juga untuk menuliskan caption promosi museum ya dan menunjukan ke panitia pos di pintu keluar bahwa kami sudah mengupload.

  


  

Kesan dan Pesan

 

Inovasi luar biasa dari pihak penyelenggara untuk mempromosikan museum ke khalayak ramai. Antusiasme para runners juga sangat tinggi. Menunjukkan bahwa museum masih menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik bagi kaum milenial sekarang.
Senang rasanya bisa ikut berpartisipasi. Meskipun dengan pantun "Bu Yayuk beli gandum" disetiap postingan, belum bisa mengantarkan kami (saya dan wenty) menjadi salah satu juara, tapi setidaknya kami sudah menjadi bagian dari Jakarta Marathon Museum Smart Race 2019
Semoga tahun depan acaranya bisa lebih meriah lagi dan hadiahnya lebih banyak lagi biar kesempatan menangnya besar hahaha

Dan semoga temen-temen yang menang gak cuma bawa pulang hadiah dan euforia nya hanya sehari, semoga temen-temen bisa bawa saudara, sahabat dan orang-orang terkasih buat kenal dan mengunjungi museum.

Selamat untuk para juara, salam sehat untuk para runners.

Bu Yayuk beli gandum
Yuk, ke Museum!

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar



Gemuruh suara dilangit jakarta tepat jam 00.00 WIB. Air dari langit menetes sedikit demi sedikit tapi tak menyurutkan langkah sang eksekutor untuk melesatkan kemeriahan di suasana tengah malam. Ratusan bahkan ribuan percikan api mewarnai hitam pekat langit.

Kali ini,
Bukan sekedar tentang pergantian tahun.
Bukan lagi sekedar penambahan 1 tahun.
Atau mungkin sekedar nyala kembang api yang meriah.

Perjalanan panjang di 2018, penuh suka dan duka, tangis dan tawa, jatuh lalu bangkit kembali, berjuang dan menuai hasil. Kehilangan, mengenang, kepergian dan kehadiran. Bukan waktu yang singkat dan cepat berlalu. Banyak pelajaran yang bisa dipetik untuk nanti diwaktu mendatang.

Lelah pernah hinggap didada. Sesak mengingat yang lalu, membuat kuat dikemudian hari. Bertahan satu-satunya cara untuk merasa lega. Melihat orang paling tersayang tersenyum adalah satu-satunya obat pelipur lara.

Bab demi bab ditahun 2018 selesai dilewati. Berhasil atau belum. Terlengkapi atau masih. Menanti bab selanjutnya di tahun 2019. Gemetar kaki melangkah maju. Tarik nafas paling dalam alih-alih mencoba tenang. Mengegenggam tangan ibu adalah cara ampuh.

Terima kasih, 2018.
Selamat datang, 2019.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Hollaaa, Nanti Kita Cerita Hari Ini merupakan salah satu buku yang saya dapatkan hadiah dari seorang sahabat di Oktober ini. Buku hasil karya Marcella FP yang laris dipasaran ini membentuk kesederhanaan merasuk kedalam jiwa. Launching pada tanggal  27 Oktober 2018 dan langsung habis dalam hitungan menit di toko buku. Antrian panjang diseluruh toko buku adalah pemandangan yang terlihat dalam pembeliannya. 

Buku ini berisikan surat untuk masa depan yang ditulis ibu karena ibu takut lupa rasanya muda. Buku yang berhalaman 200 halaman ini tak bertuliskan nomor halaman ditiap lembarnya, dengan full color dan gambar-gambar yang lucu ini mengajak kita untuk meresapi tiap pesan yang ibu sampaikan.


Pertama kali pesan-pesan ibu muncul melalui instagram @nkcthi , melalui sosial media ini Marcella FP, sang penulis membuat feed instagram penuh warna dan makna. Disetiap postingannya selalu tersirat tentang kehidupan yang lalu maupun pembelajaran untuk di masa depan. Selain menuangkan lewat sosial media, Marcella juga membuat playlist Nanti Kita Cerita Hari Ini di Spotify. Malam hari, membaca buku ini halaman demi halaman sambil meresapi maknanya, sembari memutarkan playlist nanti kita cerita hari ini di Spotify, tak terasa dada sekita sesak, ujung mata sedikit basah dan ada juga halaman yang membuat tersenyum kecil menertawakan kebodohan masa lalu dan meyakini takkan terulang lagi di masa depan karena sudah tahu kuncinya setelah membaca buku ini.

Selalu ada yang pertama kali dalam banyak hal.

Sesederhana itu pesan dari kakak perempuan di bab Pagi, Wajar jika gugup menjadi teman. Setiap orang pasti merasakan hal yang sama pada pengalaman pertamanya. Tak perlu dihindari, cukup dihadapi. 

Apa yang salah dari sedih
Bila malang datang, silakan bersedih
Tapi..
Tolong jangan terlalu lama

Untuk yang sedang bersedih. Untuk kamu yang merasa sendiri. Ibu memberi pesan jangan hindari sedih jika memang datang. Tapi jangan terlalu lama. Karena hidup tak hanya tentang kesenangan, tapi juga ada kesedihan. Dunia berputar dan ini tentang bagaimana cara berjuang dalam kehidupan.


Banyak pesan yang ibu sampaikan dan wajar di sampul belakang buku terdapat tulisan Self Improvement membuat pembaca menyadari tentang masa lalu, memahami masa sekarang dan berjuang untuk masa depan yang akan dilalui.   

Nanti kita cerita 
tentang hari ini ...
Besok kita buat
yang lebih baik lagi 

Judul Buku : Nanti Kita Cerita Hari Ini
Penulis dan Ilustrator: Marchella FP
Penerbit: POP
Dicetak oleh PT. Gramedia
Halaman: 200 hlm,; 14,5 cm x 18 cm
ISBN : 978-602-424-821-5
Harga: Rp. 125.000

Menarik, kan? Kalau yang masih belum mendapatkan bukunya, sekarang sudah beredar lagi di toko-toko buku Gramedia dan bisa juga dibeli secara online, loh.

Selamat membaca 😊
Salam manis dan hangat 💕


 




Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hollaaa, Setelah selesai berkeliling di museum seni dan keramik, masih di kawasan kota tua selanjutnya kita mengunjungi museum Sejarah Jakarta yang juga dikenal sebagai museum Fatahillah. Mungkin temen-temen gak asing dengan museum ini, gedung yang dibangun sejak masa pemerintahan Belanda ini memiliki arsitektur bangunan bergaya neo classic. Awal mulanya gedung ini dimanfaatkan untuk balai kota dan juga sebagai rumah tahanan  pada masa VOC. Hingga akhirnya pada tahun 1937, Yayasan Oud Batavia mengajukan rencana untuk mendirikan sebuah museum mengenai sejarah Batavia.



Sabtu ini di museum Sejarah Jakarta cukup ramai, banyak pelajar sedang melakukan study tour. Tempat ini merupakan salah satu media untuk pelajaran sejarah yang bersifat rekreatif. Selain menambah pengetahuan dengan melihat peninggalan-peninggalan sejarah dan juga terdapat penjelasan yang dituliskan didekat benda koleksi museum, kita juga dapat menikmati keindahan museum ini.

Museum ini buka setiap hari Selasa- Minggu. Harga tiket yang ditawarkan sangat terjangkau, yaitu Rp.5000/orang untuk Dewasa, Rp.3000/orang untuk mahasiswa, Rp.2000/orang untuk pelajar/anak-anak.

Setelah membeli tiket masuk, kami mulai memasuki area Museum. Saat memasuki museum, diruang pertama, kita akan diperlihatkan lukisan indah yang terpampang nyata di dinding Museum karya Harijadi Sumodidjojo yang menggambarkan kehidupan di Batavia. Keluar dari ruang pertama, kita akan bertemu dengan patung Dewa Hermes (Dewa yang dipercaya membawa keberuntungan untuk perdagangan). Memasuki ruang selanjutya, kita akan bertemu dengan penjelasan informatif yang ada didinding museum tentang sejarah berjudul “Sebelum Kalapa menjadi Jakarta” serta kita akan melihat papan yang menjadi bukti bahwa pemabangunan Balai Kota pada saat itu sedang berlangsung.



Koleksi

Di museum ini  terdapat berbagai macam koleksi peninggalan sejarah. Tiap-tiap ruang dibagi berdasarkan pada masa sejarahnya. Dari ruang kerajaan Tarumanegara yang menampilkan prasasti tarumanegara, datangnya VOC ke Indonesia, lintas sejarah VOC di Indonesia, terbentuknya Batavia, Lahirnya sebuah Kota, Ruang Dari Batavia ke Jakarta. Koleksi di museum ini berupa meja bundar, kursi, kaca besar, lemari arsip, lukisan, peralatan prasejarah, pedang, hingga uang Kuno  dari uang logam sampai uang kertas Indonesia juga diperlihatkan disini dan masih banyak lagi koleksi yang dimiliki Museum ini. Penjelasan yang informatif juga disajikan secara jelas didinding dan disamping koleksi tersebut.


Oiya, kita juga dapat menuliskan harapan dipapan tulis yang sudah disediakan untuk Jakarta di masa depan. Berharap keinginan kita terkabul untuk Jakarta yang lebih baik.


Keluar dari gedung, kita akan menemukan penjara bawah tanah. Dulu, penjara ini digunakan pada masa VOC, tempatnya sempit dan pengap, tak heran banyak narapidana yang terkena penyakit dan meninggal.

Setelah lelah berkeliling menyusuri museum, kita dapat duduk santai dibangku taman yang sudah disediakan. Ada juga fasilitas Mushollah, Perpustakaan dan Toilet. Selain itu ada juga sentra jajan tradisional, salah satunya menjual selendang mayang. Selendang mayang merupakan salah satu makanan khas Jakarta yang terbuat dari tepung beras dan disajakian bersama air santan serta es. Menyegarkan diminum siang ini sambil duduk ditaman Fatahillah. Jika ingin membeli oleh-oleh juga  dapat dibeli di Souvenir Shop.


#YukkeMuseum
Kita bisa belajar banyak tentang sejarah jakarta disini, selain itu kita bisa mendapatkan pengalaman yang menarik mengunjungi Museum Sejarah Jakarta. Selamat berjalan-jalan.

Salam Manis dan hangat.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hollaaa, weekend kali ini, aku dan sahabatku Wenty berkunjung ke Museum Seni Rupa dan Keramik. Museum ini berada di kawasan Kota Tua Jakarta, dekat dengan Museum Fatahillah. Jika teman-teman naik busway, kalian bisa turun di halte kota, kemudian berjalan kaki sekitar 5-10 menit untuk sampai kesini.

Museum Seni Rupa dan Keramik buka setiap hari Selasa - Minggu dari pukul 09.00-15.00 WIB. Harga tiket masuk perorang sangat terjangkau yaitu dikenakan biaya sebesar Rp. 5000,- untuk dewasa, sedangkan untuk mahasiswa Rp. 3.000, untuk pelajar dan anak-anak Rp. 2.000.

Setelah melewati tempat pembelian tiket masuk, kita akan disuguhkan pemandangan gedung kokoh dengan bagian atas depan berbentuk segitiga dan dibagian teras gagah berdiri pilar-pilar putih yang besar. Gedung ini memiliki arsitektur bangunan bergaya Neo Classic. Memasuki gedung, kita akan mengisi daftar pengunjung dan diberikan katalog museum seni jakarta. Didalam katalog tersebut, terdapat penjelasan tentang museum tekstil, museum wayang dan museum seni rupa & keramik.



Awal mulanya gedung ini dibangun sebagai kantor pengadilan Belanda tahun 1870. Pada masa revolusi fisik, gedung ini dimafaatkan sebagai asrama NMM (Nederlandsche Mission Militer) dan pada masa pendudukan jepang juga digunakan sebagai asrama militer. Selain itu, gedung ini juga pernah dimanfaatkan sebagai gudang logistik, sebagai kantor walikota Jakarta Barat (1970-1973) dan digunakan sebagai kantor dinas museum dan sejarah DKI Jakarta. Tahun 1976, presiden Soeharto meresmikan bekas gedung pengadilan ini sebagai balai seni rupa atas gagasan wakil presiden Adam Malik. Bagian sayap depan dari gedung di resmikan sebagai museum keramik oleh gubernur DKI Jakarta Ali Salidikin pada tahun 1977. Pada tahun 1990 Balai Seni Rupa dan Museum Keramik digabung menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik.

Diteras depan museum ini, kita disambut oleh 2 patung, yaitu patung Raden Saleh Sjarif Boestaman dan patung Sindudarsono Sudjojono.

 


 

Koleksi Museum 

Terapat banyak koleksi di museum ini, diantaranya koleksi seni lukis, seni patung, seni keramik dan tembikar dari berbagai masa. 
Koleksi lukisan dari Raden Saleh Sjarif Boestaman terdapat dilantai 2, ada juga karya-karya dari pelukis-pelukis terkenal lainnya, seperti S. Sudjojono, Basuki Abdullah, Heng Ngantung dan masih banyak lagi. Koleksi lukisan ini dibagi-bagi berdasarkan masa nya, yaitu Ruang Lukisan Tradisional, Ruang Raden Saleh, Ruang Masa Mooi Indie (1908-1936), Ruang Masa Persatuan Ahli Gambar Indonesia (1936).


Dihari Sabtu ini, ternyata banyak sekali pelajar yang sedang menyelesaikan tugas. Ada juga yang berkunjung untuk menikmati karya seni.





Koleksi patung juga dapat kita nikmati, ada patung khas bali, Dan patung kayu dari seniman modern.

Koleksi tembikar dari masa ke masa juga ada di museum ini. Tembikar merupakan benda yang terbuat dari tanah liat dan dibakar dengan suhu 350-700 derajat celcius. Koleksi tembikar di museum ini ada yang berasal dari kerajaan majapahit, tembikar dari Banten dan ada juga koleksi tembikar modern yang berasal dari daerah-daerah di Indonesia.

Sedangkan untuk koleksi keramiknya, terdiri dari keramik-keramik kuno dan keramik modern. Koleksi keramik tertua di museum ini berasal dari Dinasti Tang (618-969).


Selain dari ruang-ruang koleksi tersebut, dimuseum ini terdapat pula fasilitas aula, perpustakaan, taman, souvenir shop, mushollah dan toilet.

Saat kemarin saya berkunjung ke sana, ternyata kita bisa juga belajar membuat gerabah. Keren kan? Selain dapat banyak pengetahuan tentang lukisan, patung, tembikar dan keramik. Kita juga bisa berekspresi membuat keramik sendiri.

Penasaran?
Yuk ajak temen-temen, sahabat-sahabat, adik, saudara dan semuanya untuk datang ke Museum Seni Rupa dan keramik. Kita bisa dapat banyak pengetahuan dan pengalaman disini loh.
#yukkemuseum

Salam Manis dan hangat 😊
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Hollaaaa, kali ini aku mau review salah satu matte lipstik dari BRUNBRUN Paris yang merupakan salah satu ritel di Indonesia. Harga yang ditawarkan memang terjangkau dan cukup bersaing dengan ritel-ritel lain, barang-barang yang dijual juga banyak macamnya, selain lipstik ada juga tas, parfum dan masih banyak lagi. Untuk pembeliannya bisa dibeli di store BRUNBRUN Paris atau bisa juga lewat online. Temen-temen bisa lihat diwebsite resminya https://brunbrunparis.com/

BRUNBRUN PARIS Melted Matte Lip - Color Cassis

 

Lipstik ini memiliki bentuk persegi panjang dengan tutup berwarna hitam dan wadah bening sehingga kita dapat melihat warnanya, bentuknya mirip-mirip dengan lipstik matte lainnya. Untuk aplikator yang disediakan lembut dan mudah diaplikasikan. Tapi untuk mendapatkan warna yang kita mau harus dioleskan beberapa kali. 


Dikemasan luarnya ini, terdapat informasi netto 5,5ml, manufactured By PT. SOPHIE PARIS INDONESIA dan distributed by PT. BRUNBRUN RETAILINDO SEJAHTERA. Dikemasan tutupnya juga terdapat informasi kode warna BBML8, nama warna dan harga lipstik sebesar Rp. 29.900. Aroma dari lipstik ini seperti manis-manis permen gitu 😋


Untuk warna Cassis ini, tergolong warna cokelat-cokelat muda dan bisa bikin wajah terlihat lebih cerah juga loh. Menurutku, karena warnanya yang kalem ini, maka lipstik ini bisa digunakan untuk pemakaian sehari-hari. Untuk pemakaiannya lebih baik menggunakan lip balm terlebih dahulu jika bibir terasa kering jadi tidak ada gumpalan-gumpalan manjah dibibir.



Teksturnya agak creamy saat pertama kali oles, tapi hasilnya akan jadi matte loh. Sayangnya lipstik ini gak bertahan lama, setelah makan gorengan lipstiknya langsung hilang 😅 So, harus oles-oles lagi biar makin syantik. Apalagi kalo makan gorengannya segerobak 😂 


Overall sih aku suka sama lipstik ini, karena selain harganya yang terjangkau juga ringan dipakai,

Repurchase? Yes, dengan shade lain tentunya 😊

Terima kasih sudah mampir dan membaca.
Salam manis dan hangat 💕


 
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Older Posts

About me



Holla, saya Melan. Kuli coding yang merangkap sebagai penulis diblog ini. Selain berbagi rasa, disini saya juga berbagi info-info menarik loh. Semoga bermanfaat buat temen-temen semuanya. Selamat membaca dan menikmati. Terima kasih, salam manis dan hangat ♥

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • Instagram

Categories

berbagimanisan foodhunter manisanmanis travelling

recent posts

Blog Archive

  • ▼  2020 (1)
    • ▼  Mei (1)
      • Dirumah Aja Ya
  • ►  2019 (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (8)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
  • ►  2017 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2016 (9)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2015 (7)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2014 (7)
    • ►  November (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2013 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (3)
  • ►  2012 (11)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2011 (11)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2010 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Juli (2)

View

Friends

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose