Museum Sejarah Jakarta
Hollaaa, Setelah selesai berkeliling di museum seni dan
keramik, masih di kawasan kota tua selanjutnya kita mengunjungi museum Sejarah Jakarta yang juga dikenal sebagai museum Fatahillah.
Mungkin temen-temen gak asing dengan museum ini, gedung yang dibangun sejak masa
pemerintahan Belanda ini memiliki arsitektur bangunan bergaya neo classic. Awal mulanya gedung ini
dimanfaatkan untuk balai kota dan juga sebagai
rumah tahanan pada masa VOC. Hingga akhirnya pada tahun 1937, Yayasan Oud
Batavia mengajukan rencana untuk mendirikan sebuah museum mengenai sejarah
Batavia.
Sabtu ini di museum Sejarah Jakarta cukup ramai,
banyak pelajar sedang melakukan study tour. Tempat ini merupakan salah satu
media untuk pelajaran sejarah yang bersifat rekreatif. Selain menambah
pengetahuan dengan melihat peninggalan-peninggalan
sejarah dan juga terdapat penjelasan yang dituliskan didekat benda koleksi
museum, kita juga dapat menikmati keindahan museum ini.
Museum ini buka setiap hari Selasa- Minggu. Harga
tiket yang ditawarkan sangat terjangkau, yaitu Rp.5000/orang untuk Dewasa,
Rp.3000/orang untuk mahasiswa, Rp.2000/orang untuk pelajar/anak-anak.
Setelah membeli tiket masuk, kami mulai memasuki area Museum. Saat memasuki museum, diruang pertama, kita akan diperlihatkan lukisan indah yang terpampang nyata di dinding Museum karya Harijadi Sumodidjojo yang menggambarkan kehidupan di Batavia. Keluar dari ruang pertama, kita akan bertemu dengan patung Dewa Hermes (Dewa yang dipercaya membawa keberuntungan untuk perdagangan). Memasuki ruang selanjutya, kita akan bertemu dengan penjelasan informatif yang ada didinding museum tentang sejarah berjudul “Sebelum Kalapa menjadi Jakarta” serta kita akan melihat papan yang menjadi bukti bahwa pemabangunan Balai Kota pada saat itu sedang berlangsung.
Koleksi
Di museum ini terdapat berbagai macam
koleksi peninggalan sejarah. Tiap-tiap ruang dibagi berdasarkan pada
masa sejarahnya. Dari ruang kerajaan Tarumanegara yang menampilkan prasasti
tarumanegara, datangnya VOC ke Indonesia, lintas sejarah VOC di Indonesia, terbentuknya
Batavia, Lahirnya sebuah Kota, Ruang Dari Batavia ke Jakarta. Koleksi di museum
ini berupa meja bundar, kursi, kaca besar, lemari arsip, lukisan, peralatan
prasejarah, pedang, hingga uang Kuno dari uang logam sampai uang kertas Indonesia
juga diperlihatkan disini dan masih banyak lagi koleksi yang dimiliki Museum
ini. Penjelasan yang informatif juga disajikan secara jelas didinding dan disamping
koleksi tersebut.
Oiya, kita juga dapat menuliskan harapan dipapan
tulis yang sudah disediakan untuk Jakarta
di masa depan. Berharap keinginan kita terkabul untuk Jakarta yang lebih baik.
Keluar
dari gedung, kita akan menemukan penjara bawah tanah. Dulu, penjara ini
digunakan pada masa VOC, tempatnya sempit dan pengap, tak heran banyak
narapidana yang terkena penyakit dan meninggal.
Setelah
lelah berkeliling menyusuri museum, kita dapat duduk santai dibangku taman yang
sudah disediakan. Ada juga fasilitas Mushollah, Perpustakaan dan Toilet. Selain
itu ada juga sentra jajan tradisional, salah satunya menjual selendang mayang. Selendang mayang merupakan salah satu
makanan khas Jakarta yang terbuat dari tepung beras dan disajakian bersama air
santan serta es. Menyegarkan diminum siang ini sambil duduk ditaman Fatahillah. Jika ingin membeli oleh-oleh juga dapat dibeli di Souvenir
Shop.
#YukkeMuseum
Kita bisa
belajar banyak tentang sejarah jakarta disini, selain itu kita bisa mendapatkan
pengalaman yang menarik mengunjungi Museum Sejarah Jakarta. Selamat
berjalan-jalan.
Salam
Manis dan hangat.
0 komentar