• Home
  • About
  • Blog
  • Food
  • Travel
  • Beauty
  • Hype
  • Drama-Korea
facebook twitter instagram linkedin

melanoktavia


Seandainya semua kata yang bisa terucap dihadapanmu bisa semua ku ungkapkan. Tapi tidak untuk harga diriku kali ini. Sudah cukup lama aku memaksakan kehendak yang tidak seharusnya. Aku disini hanya menjalani apa yang harusnya terjalani. Tanpa memaksakan semuanya berjalan dengan apa yang aku inginkan. Aku memang dilahirkan dan dibesarkan dengan kasih sayang yang berlebihan hingga aku dewasa ini menjadi anak manja yang apapun keinginannya selalu ingin dipenuhi. Dulu saat aku masih berumur 6 tahun, aku masih ingat sekali ketika aku sangat menginginkan boneka cantik sebagai koleksi dikamarku, aku merengek-rengek memelas kepada ayah dan ibu untuk segera membelikan boneka itu sebelum kehabisan ditoko, dan saat itu pula ayah langsung membawakan pulang boneka yang aku inginkan kerumah. Dulu juga saat aku berumur 12 tahun, aku mengingankan tas lucu untuk aku sekolah, sama halnya seperti waktu aku mengingankan sebuah boneka lucu ditoko mainan saat itu, harga tas itu tak semurah yang aku bayangankan, uangku tak cukup membelinya dan aku kembali merengek kepada ayah dan ibu untuk dibelikan tas itu, seketika pula ibu membelikanku tas yang aku inginkan. Dan dulu saat aku berumur 16 tahun, aku menginkan baju bagus untuk aku gunakan saat pergi bersama teman-temanku, dan seperti biasanya, ayah dan ibu selalu menuruti apa yang aku inginkan.

Sampai tiba saatnya, ketika aku harus menyadari bahwa tidak semua yang aku inginkan bisa terwujud, aku mulai menangis terisak, ketika ayah dan ibu atau siapapun tak mampu membawakannya didepanku. Kau pasti tau itu apa. Iya, cintanya. Cintanya untukku yang dulu masih ada, masih ada dan hanya untukku. Sayangnya yang dulu mampu menaklukan semua egoku, memberikanku kekuatan untuk aku bertahan dan bersabar, dan cintanya yang selalu mengajarkanku arti sebuah kekuatan. Aku ingin itu kembali! Sungguh! Tapi itu tak semudah mendapatkan boneka, tas dan baju berharga sekalipun. Ketika aku tak mampu mendapatkan boneka, aku bisa saja menangis seharian kemudian esoknya boneka itu sudah ada dikamarku. Ketika aku tak mampu membeli tas yang aku inginkan, aku bisa saja tidak makan seharian, kemudian esoknya tas itu sudah bisa aku pakai untuk aku pamerkan kepada teman-temanku. Dan ketika aku menginginkan baju mewah dan mahal, aku bisa saja bersabar, mengumpulkan uang, dan kemudian baju itu sudah bisa ku pakai. Berbeda dengan ini. Aku sudah menangis berbulan-bulan, aku pernah mencoba untuk tidak tidur beberapa hari, aku terus mencoba menyiksa diriku sendiri, aku juga mencoba bersabar, aku masih mencoba untuk tidak menghiraukan harga diriku sekalipun sampai hatinya kembali lagi hanya untukku. Aku mencoba segala cara dengan daya dan kekuatan yang masih tersisa. Tapi apa? 

Tidak sekalipun dia menoleh ke arahku.  Dia terus berjalan meninggalkan ku disudut hampa ini sendirian tanpa meninggalkan apapun. Bayangannya semakin menjauh. Aku mencoba mengejar. Ku gapai bayangannya sebentar. Aku senang. Fikirku, aku akan menggenggam kembali tangan hangatnya dulu, kemudian aku akan kembali dirangkulnya dengan penuh kasih sayang.  Kau tahu betapa senangnya aku? Aku meloncat kegirangan. Meloncat hingga aku terjatuh dan merasakan sakit.  Tapi aku merasa aneh dengan rasa sakit ini, aku tak merasakan sakit berlebihan tapi aku mengeluarkan air mata dan terisak. Bayangannya menjauh, ku kejar lagi dengan lutut yang berdarah.  Kembali kudapati bayangannya, aku kembali meloncat kegirangan dan jatuh kelubang. Lagi-lagi aku tak merasakan sakit tapi aku terisak kembali. Bayangannya menjauh dan aku mulai panik dan mengejarnya kembali. Bayangannya semakin menjauh dan aku tak mampu mengejarnya dengan luka yang cukup berat. Dadaku semakin sesak. Tangisanku mengeras. Aku kembali terisak dengan mata bengkak saat ini. Namun langkahku terus mengikuti jejak yang ia tinggalkan, masih tersisa harapan bahwa aku akan menemukan bayangannya kembali. Tertatih aku menyusuri jalanan itu, entah apa yang aku lakukan, aku meninggalkan semua yang harusnya aku bawa. Aku kembali terisak.

Bayanganmu semakin tak terlihat. Jejakmu terhapus seketika. Tapi siluet tubuhmu terlihat dari kejauhan. Aku menjerit keras kemudian dadaku sesak. Habis sudah air mataku untuk menangisimu. Tak mampu lagi aku menahan sesak ini. Aku butuh sesorang untuk mengobati lukaku. Aku butuh tempat bersandar untuk menaruh segala peluhku. Tapi disini tak ada seorangpun. Hanya ada aku dan siluet tubuhmu bersama sosok wanita yang saat ini kau rangkul dengan mesra. Aku tak sanggup melihatnya. Benar-benar tak sanggup. Aku tak kuat. Seketika pula, aroma tubuhmu tercium olehku dan membuat dadaku sesak. Entah apa yang aku lakukan. Aku kembali mengikuti  jejak tapak kakimu yang tertinggal. Aku memang bodoh, harusnya aku tak lagi mengikutimu. Aku tak lagi mengharapkan kau melepaskan sosok yang saat ini aku lihat sedang kau rangkul mesra. Aku tak lagi mengharapkan sosok wanita itu ada dibelakangku.

Mungkin aku cukup pintar, saat aku jenuh mengikutimu tanpa pasti, aku mulai mendapati persimpangan. Aku berbelok tak mengikutimu. Aku mencoba itu. Tapi kau tahu? Itu hanya arah memutar. Dan aku kembali menemukan sosokmu dengan sosok wanita itu. Aku semakin sakit. Ku biarkan kau menjauh. Dan Aku membiarkan sosokku yang rapuh ini berdiam diri ditempat itu. Tempat hampa tanpa seorangpun yang terlihat. Ku biarkan lukaku mengering karena udara. Kubiarkan dahaga dan hausku menggerogoti tubuhku. Kubiarkan tubuhku diam lunglai ditempat itu. Aku lelah. Berhenti berharap, mungkin. Membiarkan semuanya menyakiti ragaku. Aku sudah kehabisan tenaga. Kekuatanku sudah tidak ada. lihat aku sekarang! atau biarkan aku mati ditempat itu!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Didunia ini ga ada yang namanya “sempurna”
Sama kaya aku, sama sekali ga sempurna
Sama juga kaya kisah kita yang ga sempurna
Meski aku dan (mungkin) kamu juga berusaha buat jadi hampir sempurna
Tapi emang ga pernah bisa sempurna atau mendekati kesempurnaan kan?
Kita emang ga pernah tau apa yang akan terjadi di hari esok
Aku juga ga pernah tau nantinya kita akan seperti apa
Aku juga ga pernah tau aku udah jadi yang terbaik atau belum
Karena kamu ga pernah lagi kasih aku kesempatan buat nunjukinnya
Kamu udah biarin rasa itu mengambang
Kamu udah biarin rasa itu terus menjalar seperti akar benalu
Yang cepat atau lambat akan merapuhkan hati aku atau bisa-bisa hatinya hancur
Tapi aku ga pernah biarin akar benalunya pergi
Biarin aja tetap disitu, ditempatnya
Dan aku ga pernah biarin untuk menjalar ketempat lain
Jika nanti aku tinggalkan tempat itu untuk waktu yang lama
Lalu aku kembali kesana
Aku berharap tempatnya akan semakin indah
Jika nanti aku tinggalkan tempat itu untuk waktu yang lama pula
Aku berharap tempatnya akan semakin indah meski bukan aku lagi orang yang ada disana
Aku sangat yakin kau  bahagia seandainya tak lagi aku yang menemanimu disitu
tapi Aku  berharap pula kau sangat bahagia seandainya aku lagi yang mengenakan mahkota itu
Dan harapan terakhirnya, kau tahu bahwa kau akan selalu berada ditempat terindah entah sampai kapan
Dan aku tetap seperti dulu, menemanimu disaat kau butuh cahaya meski aku menyinarimu dengan cahaya yang tak seterang dulu, karena aku sadar porsi cahayaku saat ini untukmu.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Setiap pertanyaan pasti ada jawabannya. Setiap ada sakit pasti ada obatnya. Dan setiap ada yang pergi pasti ada yang datang.
Siapa percaya itu semua?

Aku? Kamu? Kita mungkin. Kita semua.

Setiap kata yang terucap mungkin hanya akan menyesakkan dada. Dan setiap tatapan matanya mungkin akan membasahi luka yg kemarin kering. Kalau kau bertanya mengapa. Kau belum tau pasti jawabannya karena apa. Kalau kau bertanya siapa. kau pasti tau orang itu. Kalau kau bertanya apa. Belum pasti kau tau apa sebabnya. Kalau kau bertanya kenapa. Juga belum tentu kau tau apa jawabannya. Kalau bertanya lagi dimana. Belum pasti pula kau tau tempatnya. Dan kau bertanya lagi, kapan. Tak tentu pula kau tau waktu tepatnya.

Dan kau tau pasti kalo sekarang jarum pununjuk waktu didinding sudah menunjukkan waktu 00.22 tapi kau tak pernah mau tau. Sama seperti saat dulu, iyakan? Oh mungkin tidak ya? Entahlah, aku pun tak tau pasti jawabanmu apa, coba kalau sekarang aku bertanya kembali saat ini juga, “Apa kau masih peduli padaku?” 

Kau tau aku berlari? Menghindari bayanganmu yang semakin hari semakin mendekat. Dan aku tak mau bergandengan tangan dengan bayangan. Karena disaat gelap datang, bayangan takkan pernah ada. Dan itu sangat menyakitkan. Kau tau?

Kau tau aku sedang mengobati luka ku? Berdiam diri disudut ruang hampa tanpa siapapun sampai lukaku mengering mungkin akan lebih baik untukku. Dan kau tau itu?

Kau tau saat aku menangis terisak sendiri? Saat aku merasa begitu kehilangan sesuatu yang sangat berharga, saat begitu sangat menyesakkan saat sesuatu yang sangat berharga dan sangat diperjuangkan, pergi begitu saja. Hilang tanpa alasan. Dan sampai sekarang alasan itupun tak mampu menjawab semua pertanyaannya.

Setiap perbuatan pasti ada akibatnya.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Mengapa Kita Bertemu
Bila Akhirnya Dipisahkan

Mengapa Kita Berjumpa

Tapi Akhirnya Di Jauhkan

Kau Bilang Hatimu Aku

Nyatanya Bukan Untuk Aku

 

Bintang Di Langit Nan Indah
Dimanakah Cinta Yg Dulu

Masihkah Aku Disana

Di Relung Hati Dan Mimpimu


Andaikan Engkau Disini

Andaikan Tetap Denganku


Aku Hancur Ku Terluka
Namun Engkaulah Nafasku

Kau Cintaku Meski Aku

Bukan Di Benakmu Lagi

Dan Kuberuntung

Sempat Memilikimu

hallooo blogger :) saya balik lagi dibulan ke-3 ini ya you know lah mksdnya bulan ke-3 apa :) dengan status yg berbeda tapi dgn sayang yang masih sama sejak pertama kali merasakannya. malah makin bertambah- mungkin. entah apa yang harus gw tulis kali ini hahaha gw bingung mau ngungkapinnya gimana. tapi, saat ini yg gw rasain itu kaya kertas yg disobek-sobek tanpa belas kasihan, kaya tukang jagal yg motong sapi- dan gw sapinya ngok, kaya tukang ayam dipasar yg motong ayam pke piso gede- dan gw jadi ayamnya, juga seperti piring yg kemarin gw pecahin yang belingnya kemana-mana, hancur berantakan. mungkin seperti itu hati gw saat ini hahaha lebay yah -__- pasti klo si ridwan galak baca, gw dibilang ababil -___-

bener nih katanya geisha
ku tak mengerti cinta indahnya hanya diawal kurasa
sekarang akhirnya menyakitkan banget nyeeees jleeebbbb haha bener juga klo ada pepatah bilang
jatuh cinta itu patah hati yang tertunda
makanya berhati-hatilah kalian yg sedang jatuh cinta, jatuh cintalah kepada orang yg tepat, orang yg mampu menggemdongmu saat kau jatuh. gw keberatan kali ye badannya makanya gw dijatohin ngok -__-

semuanya diciptakan secara berpasang-pasangan, ada hitam ada putih, ada baik ada buruk begitu juga ada seneng ada juga pedih, ada awal dan pasti ada akhirnya. dan gw sekarang berakhir sangat manis sekali :) mana kita tau takdir yg dituliskan untuk kita toh? manusia itu hanya berencana, Tuhan yg menentukan. sama kaya gw, gw udh punya banyak rencana sama ex-boyfriend gw tapi apadaya tangan tak sampai haha dan pasti Tuhan udah punya rencana indah lainnya yg kita ga akan tau itu apa.

Lihat apa yang terjadi
Dengan semua rencanaku
Hancur semua berantakan

Dia berjalan keluar dari lingkaran hidupku
Bebas kulepaskan dia
Akupun mulai berdendang

anggap saja sekarang ini bukan akhir, tapi awal, awal yg indah akan berakhir dengan indah juga :) anggap saja gw dan dia skrg mengulang lagi dari awal saat itu, saat yg indah itu hahapadeh anggap saja semuanya masih berjalan baik, karena hidup ga sampe disini toh?
Cepat bangkit dan berfikir
Semua tak berakhir disini
gw masih rada bingung aja sama cowok-cowok jaman sekarang yg mutusin ceweknya dengan alasan klise ga mau menyakiti sang pujaan hatinya itu, bilangnya juga masih sayang tapi tau ga sih dengan kalian memutuskan hubungan akan lebih menyakitkan bagi kami? kami mau kalian berubah jadi lebih baik bukan malah meninggalkan kami dengan luka yang teramat dalam, maaf maaf bukan berubah kalo kami menuntut kalian "berubah" pasti kami dianggap cewek2 yg ga bisa terima kekurangan, maunya lebihnya doang, cewek lebihan dong? haha oke bukan "berubah" tapi kami ingin kalian sadar apa yg kalian lakukan pada kami itu menyakitkan dan kalian bisa "memperbaiki" sikap kalian kepada kami. gw emang bukan cewek yg bisa merangkai kata-kata makanya setiap kalimat yg gw lontarkan bermakna ambigu, entah gw yg goblok atau yg mengartikannya yg kelewat pinter?

dan gw sangat yakin untuk cowok-cowok bertipe seperti itu pasti ada udang dibalik tepung eh jadi udang tepung goreng dong :9 haha yasudahlah perpisahan itu bukan akhir dari segalanya, jangan pernah ngucapin slmat tinggal tapi ucapkan sampai jumpa lagi, sampai jumpa dipelabuhan hati yg kemarin kau tinggalkan, kembalilah padaku uwooo #eyaaa gila hahaha

dan terimakasih ya buat semuanya :) makasih buat pelajaran berharganya tentang menerima kekurangan dan kelebihan orang, pelajaran tentang arti kesabaran, pelajaran tentang manisnya penantian, pelajaran tentang arti sebuah harapan, segenggam rindu dan seember cinta *eh kok cintanya berbatas ya? hahaha kesian banget gw wkwk

Ku yakin kita akan bahagia
Tanpa harus selalu bersama
Tak perlu di sesali
Tak usah di tangisi

beginilah tulisan gw menjelang sahur, tulisan galau bin oon hahaha gw masih beruntung masih punya temen-temen yg bikin gw ga terpuruk saat ini, yg harusnya mata gw bengkak tapi gw dritdi malah cekikikan bbm-an, ym-an, bacot-bacotan segala lagi haha yasudahlah tulisan smakin ngaco haha

welcome single world, i'm come back  ƪ(˘⌣˘)┐ ƪ(˘⌣˘)ʃ ┌(˘⌣˘)ʃ  wkwk
namun diriku kini kembali
coba nikmati indahnya dunia
tiada lagi bayangan dirimu
yang selalu mencoba menahanku

Bersama mentari ku bernyanyi
mewarnai hari-hari
bersama pelangi ku menari
menyambut bebasnya hati ini
tiada lagi yang mampu menghalangi
aku takkan berhenti melangkah
'cause i'm moving on

Ku percaya nanti kan ada saatnya
cinta kan datang padaku lagi



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Kadang apa yang kita dengar tidak seperti apa yang kita lihat. Kadang apa yang kita lihat kadang tak seharusnya kita dengar. Dengarlah dan lihatlah, kemudian rasakan. Dengar apa yang diucapkan, dan aku cukup diam saja. Lihat saja apa yang dilakukan, dan aku cukup memperhatikan. Dengar, lihat dan rasakan.

Sudah berulang kali kata itu terucap. Tak pernah ada kata selain kata itu. Berulang kali dan mungkin sudah ratusan kali bahkan ribuan kali. Ribuan kali pula aku merasakannya. Dengar. Ucapan yang selalu terucap tak pernah tak membuat tetesan air hujan jatuh. Dengar saja. Dengar lagi apa yang terus diucapkannya. Dengar semua kata yang selalu meluluhkan tebing karang dihati. Dengar semua kata sampai kemarau datang. Maaf.

Berulang kali pula mata ini melihat. Melihat bayangan yang semakin menjauh. Bayangan yang terus menerus berlari tanpa arah kemudian hilang. Hilang. Lenyap. Tak terlihat. Lihat saja sekarang. Lihat sebelum kesempatan mu habis. Lihat saja apa yang kau lihat. Lihat sama atau tidak dengan apa yang kau dengar. Jika sama atau tidak, maka rasakan. Rasakan apa yang kau lihat dan kau dengar.

Sudah bosan mendengar semua kata yang sama. Terlalu jenuh melihat drama yang sama. Mati rasa, mungkin. Kalau kau tak mau mendengarkannya lagi, artinya kau buang kesempatan yang ada. Padahal angin saja tak bosan-bosannya untuk terus berhembus disekitarnya saat ia terus mengucap kata itu. Kenapa kau bosan? Bila kau bosan, tampar saja pipinya dan dia akan diam. Bila dia tak juga diam, artinya dialah yang buang kesempatannya untukmu. Kemudian rasakanlah, dan kau akan melangkah pergi untuk meninggalkan manusia cerewet itu. Kalau kau tak mau lagi melihat tingkah lakunya yang sama, artinya kau juga buang kesempatan untuk melihat perubahannya. Padahal udara saja tak pernah jenuh untuk terus memberinya asupan oksigen. Kenapa kau jenuh? Bila kau jenuh, patahkan saja kaki dan tangannya dan kau akan lihat adegan yang berbeda. Bila dia tak juga melakukan peran yang berbeda, artinya dia memang telah membuatmu berada pada jenuh akut. Untuk sekali lagi, patahkan hatiku atau patahkan kaki dan tanganku saja. Biar kita sama-sama tidak bosan dan jenuh. Biar kita sama-sama menuju arah angin yang tepat. Yah, aku kira kita berjalan kearah mata angin yang salah. Sehingga kita saling tampar menampar dan patah mematahkan. Dan kau tau? Sesuatu yang sudah dipatahkan itu bisa disambung kembali tapi tidak sempurna. Dan aku tak mau kita saling mematahkan dan menampar. Aku tau arti diammu, apa kau tau arti diamku? Rasakan saja, sayang.

Rasakan saja apa yang kau lihat dan kau dengarkan. Karena hati tak pernah berbohong. Karena hati tau mana arah mata angin yang benar untuk kita. Karena hati tau mana jalan yang benar untuk kita lalui. Karena hati akan menunjukkan yang benar. Dan rasakan hatimu. Rasakan hatimu berkata apa. Rasakan saja, sayang.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Bagaimana caranya agar kamu tau bahwa kau lebih dari indah didalam hati ini
Lewat lagu ini ku ingin kamu mengerti aku sayang kamu ku ingin bersama mu

Saat itu aku sangat menginginkannya
Saat itu aku memendam rasa yang teramat dalam
Saat itu untuk menyentuh tangannya pun aku tak mampu
Saat itu saat melihat senyumnya saja aku sudah sangat bahagia
Saat itu ketika aku ingin menyapanya, tak mampu lagi kalimat tertata dengan benar
Saat itu saat dimana kami berpapasan, tak mampu lagi untuk aku melihat matanya
Saat itu itu saat aku sangat mengagumi dan menyayanginya tanpa ia tau

Denganmu semua air mata menjadi tawa suka ria akankah kau selalu ada menemani dalam suka duka?
Denganmu aku bahagia, denganmu semua ceria, janganlah kau berpaling dariku karena kamu Cuma satu untukku

Kemarin itu saat kau tatap aku
Kemarin itu saat aku juga tatap mata kau
Kemarin itu saat kau tersenyum padaku
Kemarin itu saat saat kau tatap aku
Kemarin itu saat aku juga tatap mata kau
Kemarin itu saat kau tersenyum padaku
Kemarin itu saat aku pun tersenyum manis padamu
Kemarin itu saat kau untuk pertama kalinya mengucapkan kalimat yg aku inginkan
Kemarin itu saat aku untuk kesekian kalinya mendengarkan suara merdumu
Kemarin itu saat sayangku makin membesar
Kemarin itu saat tanganku bergetar hebat
Kemarin itu saat keringatku lebih banyak
Kemarin itu disaat kamu ucapkan sayang padaku
Dan kemarin itu disaat aku juga ucapkan sangat sayang padamu

Dan jangan berakhir cintamu padaku sungguh ku tak mau kau jauh dariku
Maafkan segala raguku padamu kini ku sadari cinta yg kucari

Dan disaat itu
Disaat kita mulai tak berarah
Disaat kita mulai tak beriringan
Disaat kamu untuk kamu
Disaat aku untuk aku
Disaat aku dan kamu bukan untuk kita
Disaat kerikil tajam menghampiri
Dimana disaat itu
Kamu tetap menjadi orang yang dari awal aku banggakan
Kamu tetap menjadi satu-satunya yang aku sayang
Dan kita mualai searah kembali
Dan kita mulau beriringan kembali
Dan kita mulai berjalan bersama kembali

Apabila mungkin saat semua berubah
Kuharap rasa sayang itu tetap ada
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Aku ingin sekali bercerita banyak padamu
Sungguh
Bercerita tentang kehidupanku
Bercerita tentang tangis dan tawaku dalam hidup
Bercerita tentang kamu

Aku juga ingin sekali mendengarkan banyak cerita dari kamu
Sungguh
Cerita tentang kehidupanmu
Cerita tentang tangis dan tawa dalam hidupmu
Bercerita tentang aku

Aku dan kamu sungguh ingin bercerita
Ceritakan semua yang kau sukai dariku
Ku ceritakan semua yang ku sukai darimu
Ceritakan semua yang kau benci dariku
Ku ceritakan semua yang ku benci darimu

Buat semuanya tanpa kepura-puraan
Seperti yang kita tau bahwa bunga melati berwarna putih
Seperti yang kita tau bahwa matahari terbit disebelah timur dan tenggelam dibarat
Seperti yang kita tau bahwa benda yang terlempar keatas akan jatuh kebawah
Dan yang aku tau, kamu sayang aku
Dan yang kamu tau, aku sangat sayang kamu
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me



Holla, saya Melan. Kuli coding yang merangkap sebagai penulis diblog ini. Selain berbagi rasa, disini saya juga berbagi info-info menarik loh. Semoga bermanfaat buat temen-temen semuanya. Selamat membaca dan menikmati. Terima kasih, salam manis dan hangat ♥

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • Instagram

Categories

berbagimanisan foodhunter manisanmanis travelling

recent posts

Blog Archive

  • ►  2020 (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2019 (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (8)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
  • ►  2017 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2016 (9)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2015 (7)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2014 (7)
    • ►  November (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2013 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (3)
  • ►  2012 (11)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2011 (11)
    • ▼  Oktober (1)
      • lihat aku atau biarkan ku mati membusuk
    • ►  September (2)
      • Harapan terakhir
      • pasti
    • ►  Agustus (2)
      • 02:37
      • Dengar, lihat dan rasakan
    • ►  Juli (2)
      • saat dan kemarin
      • ceritakan saja
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2010 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Juli (2)

View

Friends

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose